Pawai Anak Cucu Kartini

Pawai Anak Cucu Kartini

Masih dengan semangat “Kartini”, PAUD Kartika Pradana mengadakan acara peringatan dalam bentuk pawai dengan tema “Pawai Anak Cucu Kartini”. Acara tersebut diikuti oleh seluruh murid dari berbagai tingkat. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibuka oleh Ibu Kepala Sekolah, Kartika, S.E. Dalam sambutannya, Ibu kepalasekolah menyampaikan bahwa anak-anak usia dini merupakan anak-anak dengan usia emas, emas merupakan simbol sesuatu yang berharga, lebih lanjut Ibu kepala sekolah menjelaskan usia emas merupakan usia dimana seorang anak dapat menyerap semua informasi yang diterima didukung dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Sering kita amati, anak usia dini selalu bertanya tentang apapun yang ada di sekitarnya, memegangnya, dan memainkannya. Kondisi inilah yang perlu kita optimalkan, termasuk mengenalkan anak-anak dengan akar sejarah kebangsaan dan ke-Indonesiaannya. 21 April sebagai hari lahir Kartini telah disepakai negara sebagai momentumperingatan nilai-nilai juang yang digerakkan olehnya. Seperti yang kita ketahui, Kartini merupakan tokoh perempuan Indoensia yang membawa nilai-nilai perubahan yang besar. Bangkit dari keterjajahan dan melakukan

perlawanan dengan buah pemikiran-pemikirannya. Emansipasi dan keadilan akses pendidikan untuk kaum perempuan merupakan nilai-nilai yang khas Kartini dalam arus Dalam rangka menghadirkan semangat kartini itulah, Paud Kartika Pradana mengadakan Pawai Anak Cucu Kartini. Anak-anak putri berdandan kebaya dan anak-anak putra berdandan beskap. Mereka mulai dikenalkan dengan busana tradisonal, termasuk nama-nama asesoris yang dipakai. Acara dimulai dengan kegiatan dengan berdoa bersama, aturan-aturan dalam perjalanan, menyanyikan lagu ibu kita kartini, setelah itu, anak-anak diajak naik dokar dan keliling lingkungan paud. Di sepanjang jalan anak-anak diajak menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Terlihat begitu antusias sehingga mengundang warga sekitar untuk berkerumun keluar rumahnya melihat pawai berlangsung. Pawai juga dimeriahkan dengan Lomba fashion show.

Kegiatan diakhiri pada pukul 09.30 dan dilanjutkan doa penutup. Salah satu orang tua murid saat diwawancarai tim humas mengatakan bahwa mereka turut mendukung acara-cara yang bisa mengenalkan putra-putrinya dengan akar kebangsaan dan ke-Indonesia- an. Lebih lanjut orang tua murid mengatakan hal itu perlu dilestarikan untuk memfilter budaya perkotaan yang mulai bergerak ke arah modernisasi kebarat-baratan.